Sabtu, 04 Juli 2015

Jagung dan Nutrisi Yang Terkandung Di Dalamnya

Zea Mays ssp atau yang lebiih kita kenal dengan nama jagung dan termasuk sebagai salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpentin di dunia selain gandun dan padi. Di Amerika tengah dan selatan, Biji - biji jagung ini di jadikan sebagai makanan pokok. Begitu juga di Afrika dan beberapa daerah di Indonesia, yang masih menggunakan jagung sebagai makanan pangan pokok.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik khususnya di bidang Genetika dan Fisiologi dan Pemupukan. Sejak abad ke 20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif. Sebagai fisiologi, tanaman ini tergolong ke C4 sehingga sangat efisien untuk memanfaatkan sinar matahari. Jagung juga merupakan sebagai tanaman hari pendek yang pembungaannya akan terjadi apabila mendapatkan penyinaran sinar matahari yang penyinarannya tertentu, biasanya 12,5 jam dalam kajian Agronomi. Sifat dan prilaku aneh dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur hara tertentu menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan Fisiologi pemupukan yang di sukai.

Jagung adalah tanaman jangka pendek, karena dia hanya mampu bertahan hidup hanya sekita 3 atau 4 bulan saja. Dan tinggi tanaman juga sangat tidak menentu dari hasil budidaya tanaman jagung memiliki ketinggian 2,0 m sampai 2,5 m meskipun ada kultivar yang mencapai 12 m pada lingkungan tumbuh tertentu.

Sebagai anggota Monokotil jagung berakar serabut yang mampu mencapai kedalaman 80 cm, meskipun sebagian besar hanya mampu mencapai 20 cm. Jagung apabila sudah tumbuh dewasa akan mengeluarkan akar adventif dari buku - buku batang bagian bawah untuk menyangga tegaknya batang. Batang jagung tegak dan mudah terlihat dan menyerupai Tebu. Batang jagung memiliki ruas yang di bungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung sangat koko, namun tidak banyak mengandung unsur kayu.

Keaneka ragaman genetik jagung


Dalam satu set (x) genom jagung terdiri dari 10 gromosom, sehingga 2n = 2x = 20. Keragaman dalam jagung sangat luas, sebanding dengan manusia dan simpanse secara molekuler. Jagung yang di budidayakan memiliki bulir/biji yang bermacam - macam Kelompok Kultivar jagung yang di kenal berdasarkan sifat Endosperma.

1.Tunicata (Podcorn yang lebh di kenal dengan nama 'jagung bersisik', merupakan kelompok Kultivar yang sangat primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya.)

2.Identata (Dent atau dengan sebutan lain 'jagung gigi kuda')

3.Indurata (Flint atau dengan sebutan lain 'Mutiara')

4.Saccharata (Sweet atau dengan sebutan lain 'Manis')

5.Everta (Popcorn atau dengan sebutan lain 'Brondong')

6.Amilacea (Floury corn atau dengan sebutan lain 'Tepung')

7.Glutinosa (Sticky/glutinousus corn atau dengan nama lain 'Ketan')

Kandungan jagung

Biji jagung kaya akan karbohidrat, sabagian esar berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat yang terdapat di bulir jagung dapat mencapai 80%. Karbohidrat dalam bentuk pati, pada umumnya berupa campuran Amilosa, dan Amilopektin. Namun, pada jagung ketan sebagian besar atau keseluruhan patinya merupakan Amilopektin. Perbedaan ini juga tidak banyak berpengaruh kepada kandungan Gizi, tetapi lebih berarti di dalam pengolahan pangan. Jagung manis di ketahui mengandung Amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan Fitoglokogen dan Sukrosa.

Kandungan Gizi jagung per seratus gram adalah :

Kalori = 355 kkal
Protein = 9,2 gr
Lemak = 3,9 gr
Karbohidrad = 73,7 gr
Kalsium = 10 mg
Fosfor = 256 mg
Besi = 2,4 mg
Vitamin A = 510 SI
Vitamin B = 0,38 mg
Air = 12 gr

Untuk ukuran yang sama meski jagung memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah, tetapi memiliki kandungan protein yang lebih banyak dari beras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar